menu bar

Rabu, 04 Juni 2014

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN BANDAR UDARA



Gambar 1. Bandar Udara Juanda



Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia menempati peringkat keempat dari 10 negara yang memiliki populasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.

Secara umum, transportasi dibedakan dalam beberapa jenis yaitu:
Transportasi udara
Transportasi laut
Transportasi darat 


Seiring dengan berjalanya waktu, perkembangan transportasi terus meningkat. Transportasi udara yang dahulu jarang digunakan karena biaya yang mahal, sekarang mulai ramai digunakan oleh masyarakat sebagai transportasi utama. Harga yang terjangkau, waktu perjalanan yang singkat dan dapat menuju ke semua tempat dengan mudah menjadikan transportasi udara kian populer digunakan oleh masyarakat. Meningkatnya pengguna transportasi udara harus diimbangi dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung untuk aktivitas transportasi udara. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi udara dapat ditentukan melalui perkiraan peningkatan jumlah penumpang melalui metode statistik. 



Tabel 1. Data pengguna bandar udara di Indonesia
Dengan menggunakan aplikasi statistik di bidang tekniksipilan, data diatas dapat diketahui regresi linear, koefisien korelasi maupun determinasinya. Data diatas adalah perkembangan jumlah penumpang peswat berdasarkan Bandar udara di Indonesia pada tahun 2006-2013. Jika diketahui data seperti diatas, dengan menggunakan ilmu statistika kita dapat memprediksi jumlah pengguna transportasi udara pada tahun 2016. Dalam perhitungan di bawah ini hanya menggunakan data satu Bandar udara, yaitu Bandar udara Juanda. 

Tabel 2. Data pengguna bandar udara Juanda tahun 2006-2013



x rata rata= 4.5          y rata-rata= 4967204
b=  119116.5245      a= 4431179.64
Jadi Persamaan garis linearnya=
y = a + bx
    = 4431179.64 + 119116.5245x

x=1, y=4431179.64 + 119116.5245(1)= 4550296.164
x=2, y=4431179.64 + 119116.5245(2)= 4669412.689
x=3, y=4431179.64 + 119116.5245(3)= 4788529.213
x=4, y=4431179.64 + 119116.5245(4)= 4907645.738
x=5, y=4431179.64 + 119116.5245(5)= 5026762.262
x=6, y=4431179.64 + 119116.5245(6)= 5145878.787
x=7, y=4431179.64 + 119116.5245(7)= 5264995.311
x=8, y=4431179.64 + 119116.5245(8)= 5384111.836

Koefesien korelasi ( r )
r= 0.964658628
Jadi untuk memprediksi jumlah pengguna Bandar udara juanda pada tahun 2016
X= 11
y = a + bx
   = 4431179.64 + 119116.5245(11)
   =5741461.409
   = 5741461 orang

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan :

1. Untuk dapat memprediksi jumlah pengguna transportasi udara pada tahun 2016 menggunakan ilmu statistic dengan metode regresi linear, jumlah pengguna udara Bandar udara Juanda pada tahun 2016 adalah sekitar 5741461 orang.

2. Untuk mengimbangi jumlah pengguna transportasi udara yang terus meningkat perlu adanya perbaikan sarana dan prasarana yang dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian, dengan menggunakan metode regresi linear kita dapat mengetahui jumlah terminal, pesawat, lahan parkir, pesawat dan runway yang diperlukan untuk beberapa tahun kedepan.


2 komentar:

  1. Moh. Dawwas Izzuddin R 3113041046

    Dari pengamatan saya terhadap data di atas, bahwasanya kemacetan di kota-kota besar yang memiliki bandar udara tersebut disebabkan oleh tidak adanya bandar udara lain di sekitar kota tersebut. Sehingga masyarakat beranggapan bahwa hanya di kota itulah yang memiliki bandar udara dan mereka harus pergi ke sana agar bisa menggunakan fasilitas tersebut.
    Saran saya sebagai mahasiswa adalah agar pemerintah pusat membangun bandar udara baru di sekitar kota tersebut, sehingga masyarakat sekitar tidak terpacu terhadap bandar udara di kota itu saja dan bisa mengurangi kemacetan di kota besar tersebut. Contohnya saja kota Surabaya.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Tetapi untuk membangun bandara di suatu daerah harus mempertimbangkan beberapa aspek Pembangunan dan pengembangan Bandar Udara harus mempertimbangkan:
    a. kebutuhan jasa angkutan udara di kota tersebut;
    b. tata letak bandara yang harus jauh dari penduduk yang padat karena dapat suaranya dapat mengganggu masyarakat sekitar
    c. keterpaduan jaringan rute angkutan udara; dan/atau
    d. sarana dan prasarana yang menuju bandara tersebut
    jadi dapat disimpulkan tidak semua daerah dapat dibangun bandara
    tetapi menurut saya solusi yang paling tepat menanggapi betambahnya kebutuhan masyarakat haruslah mengembangkan sarana bandara seperti menambah runway,terminal, dan apron
    selain itu juga harus membangun prasarana menuju bandara tersebut. seperti contohnya pada negara singapura ada monorail dan kereta yang mengubungkan pusat-pusat keramaian dengan bandara

    BalasHapus